sistem penilaian utbk sbmptn

Kalau sudah tahu syarat pendaftarannya, kamu perlu tahu juga nih bagaimana sih penilaian di UTBK – SBMPTN 2019

Ga jauh berbeda sih sama tahun 2018. Serius

Dalam sistem penilaian UTBK, akan digunakan sistem Item Response Theory atau IRT dengan bobot nilai yang berbeda pada masing-masing subtes.

Metode ini diharapkan dapat membedakan kemampuan peserta dan memberikan nilai dengan lebih adil, sehingga sudah tidak ada lagi penilaian +4 jika benar, 0 jika tidak dijawab, dan -1 jika salah.

Sistem penilaian tersebut tak hanya akan memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar atau salah oleh peserta, tapi juga memperhitungkan karakteristik kesukaran tiap soal.

Terutama pada soal dengan tingkat kesulitan yang relatif serta sensitivitasnya untuk membedakan kemampuan peserta.

Nah, Secara lebih detail, sistem penilaian modern ini digambarkan dengan tiga tahap.[lockercat]

Tahap pertama, seluruh jawaban benar akan diberi skor 1 poin, dan skor 0 untuk yang tidak dijawab atau dikosongkan.

Tahap dua, pendekatan teori response butir (item response theory) akan dilakukan.

Setiap soal yang benar akan dianalisis kembali karakteristiknya misalnya dengan melihat tingkat kesulitan dibanding soal lainnya.

Pada tahap tiga, karakteristik tiap soal yang didapatkan di tahap dua akan dipakai untuk menghitung skor peserta.

Soal yang relatif sulit akan mendapat bobot yang lebih tinggi dibanding yang lain.

Dengan meneliti karakteristik tiap soal dianggap nantinya skor total akan lebih fair. Kami pribadi sih lebih suka sistem penilaian seperti ini.

Jadi, peserta yang memang mempersiapkan diri lebih baik akan punya nilai lebih besar. Cara ini dianggap bisa membedakan kemampuan peserta lebih baik.


Jenis Soal Di UTBK SBMPTN 2019

UTBK terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang sesuai dengan kelompok ujian setiap peserta ujian.

TPS mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.

Kemampuan ini meliputi

  • kemampuan penalaran umum,
  • pengetahuan kuantitatif,
  • pengetahuan dan pemahaman umum,
  • serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.

TKA mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan seseorang agar dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi.

TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Penekanan tes pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Tes Potensi Skolastik (TPS)

Tes Potensi Skolastik (TPS) terdiri dari 4 jenis soal dengan maksimal waktu 120 menit.

Penalaran Umum 20 Soal = 35 Meni

Pemahaman Bacaan dan Menulis 20 Soal = 25 Menit

Pengetahuan dan penalaran umum 20 Soal = 25 Menit

Pengetahuan Kuantitatif 20 Soal = 35 Menit

Catatan: Kamu hanya bisa mengerjakan soal tiap komponen tes dalam rentang waktu yang telah dialokasikan.

Tes Kompetensi Akademik (TKA)

Saintek

TKA Saintek terdiri dari Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi.

Setiap mata pelajaran masing-masing berjumlah 20 soal. Dengan alokasi waktu maksimal 22,4 menit.

Soshum

TKA Soshum terdiri Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

Setiap mata pelajaran masing-masing berjumlah 20 soal. Dengan alokasi waktu maksimal 18 menit.


[/lockercat]