Setelah SNMPTN, ada yang senang karena berhasil lulus, lebih banyak yang tidak. Dan ini ( secara jujur ya ) sebenarnya wajar
Coba deh diingat lagi, kuota SNMPTN itu cuma 20% lho. Jadi, sebutlah dari 1.000 orang pendaftar, ada 200 orang berhasil dan ada 800 yang gagal. Itu pun hanya mempertimbangkan angka kasar biasa
Itu pun tanpa mempertimbangkan kuota kursi PTN, kompetisi di sekolah, hingga kompetisi di jurusan. Nah, sebenarnya jumlah yang gagal memang lebih banyak. Gak percaya ? Kamu bisa lakukan riset kecil saja diantara teman – teman mu. Coba lihat jumlah yang berhasil dan gagal.
Tidak usah terlalu bersedih…
Tahun ke tahun kuota dari jalur ini memang terus berkurang ( dikurangi ? ). Bahkan secara tegas tahun ini dinyatakan bahwa mereka yang lulus di SNMPTN tidak bisa lagi ikut jalur lain ( SBMPTN & Ujian Mandiri ). Nah, kalau kamu mau melihat dan berpikir positif, ketegasan ini sebenarnya amat baik buat para pelajar yang tidak lulus di SNMPTN
Hal ini berarti pertama : kuota SBMPTN menjadi lebih besar, begitu juga ujian mandiri. Kedua : kompetisi sudah sedikit berkurang karena ada sekitar 20% peserta yang sudah tidak ikut SBMPTN & Ujian Mandiri
Tapi, apakah betul begitu ? SBMPTN tidak terlalu ketat ?
Tahun lalu dari 860.000an peserta, hanya 19,8 % yang lulus SBMPTN. Berarti dari 5 orang peserta hanya 1 yang lulus. Nah, kan ? dari kuota mungkin lebih besar, tapi dari kompetisi ternyata sama ketatnya
Itulah yang kemudian menjadi PR buat kamu yang akan ikut SBMPTN. Jangan sekedar ikut – ikutan doang coba – coba. Kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Apalagi di zaman sekarang banyak kemudahan
Selain bisa belajar sendiri di rumah dengan buku latihan soal, kamu juga bisa belajar berkelompok dengan teman atau kakak kelas ( alumni ). Selain itu, makin banyak saja platform pembelajaran online yang kamu bisa akses. Belum memperhitungkan pilihan kamu bisa ikut les atau bimbel.
Di Bimbel Salman misalnya, ada 2 program yang setiap tahun menjadi pilihan untuk bimbingan masuk PTN. Yaitu Super Camp dan Super Intensif. Kedua program ini dipilih karena sistem karantinanya membuat belajar persiapan masuk PTN menjadi lebih fokus dan terarah
Di tahun ini sebenarnya peluang kamu lebih besar lho untuk kuliah di kampus dan jurusan impian
Dengan sistem SBMPTN 2019, kamu bisa iktu 2 kali ujian, dan catat nih : nilai terbaik yang kamu bisa gunakan untuk daftar SBMPTN.
Sudah gitu ya, dengan sistem penilaian dengan bobot nilai dari tingkat kesulitan soal, kamu yang belajar lebih giat dan keras tentu akan lebih diuntungkan saat bisa menjawab soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Dengan kata lain : nilai mu akan lebih tinggi !
Belum selesai dengan keuntungan mu di SBMPTN, kamu juga punya peluang di Ujian Mandiri.
Kamu juga perlu diingatkan bahwa tidak semua ujian mandiri itu harus ujian lagi. Sudah banyak Ujian Mandiri yang hanya menggunakan nilai SBMPTN sebagai mekanisme seleksinya. Dan pilihan mu pun banyak betul lho. Tercatat UI, UGM, Undip, IPB, UNS, Unsoed, UPN, ITS, UB, Unsri, USU, Unhas, dan sebagainya punya jalur Ujian Mandiri. Baik dengan tes maupun nilai SBMPTN
Belum, “ keberuntugan “ mu belum selesai.
Setelah SNMPTN, SBMPTN dan Uijan Mandiri, kamu pun punya banyak sekali pilihan ujian sekolah kedinasan yang bisa kamu ikuti.
Ada STAN, STIS, IPDN, Sandi Negara, BMKG, dan sebagainya. Masing – masing punya ujian tersendiri dan menawarkan macam – macam program. Misal, untuk STAN langsung terhubung dengan Kementerian Keuangan dan STIS dengan Badan Pusat Statistik.
Sungguh begitu banyak kesempatan yang bisa kamu ikuti Intinya adalah : Jangan berhenti sebelum saatnya berhenti
Kapan saatnya berhenti ?
Saat kamu sudah kuliah di kampus dan jurusan impian.
Insya Allah. Aaamiin