Jangan Salah Kaprah, Ini Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Soal Passing Grade PTN

Jangan Salah Kaprah, Ini Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Soal Passing Grade PTN

Passing grade PTN, tiba – tiba hal ini trending banged buat anak kelas 12.

Orang – orang mulai tanya sana – sini passing grade PTN jurusan A atau jurusan B. Terus lucunya pada ribut kalau punya data passing grade PTN yang berbeda dari bimbel masing – masing.

Jangan – jangan kamu pun salah satu dari orang yang percaya ( mutlak ) pada passing grade PTN. Boleh, tentu boleh kamu berpatokan pada informasi passing grade PTN yang kamu miliki.

Tapi, kamu perlu ketahui hal – hal ini dulu ya. ( Sebelum kamu ribut – ribut lagi )

 

1. Cara menghitung passing grade PTN

Passing grade memang lebih umum digunakan pada saat SBMPTN. Sehingga perhitungannya mulai populer semenjak SBMPTN diperkenalkan.

Nah, perhitungan passing grade PTN ini perlu kamu ketahui. Pertama, pahami dulu pembobot soal di SBMPTN.

Seperti yang sudah diketahui secara umum, ujian SBMPTN terdiri dari 2 bagian. Yaitu Tes Kemampuan Potensi Akademik ( TKPA ) dan Tes Kompetensi Dasar ( TKD ) Saintek maupun Soshum.

TKPA terdiri dari tes matematika dasar, bahasa indonesia dan bahasa inggris. Sedangkan TKD terdiri dari matematika IPA, Fisika, Kimia, dan Biologi untuk Saintek. Serta ekonomi, sejarah, geografi dan sosiologi untuk Soshum.

[bctt tweet=”Walaupun soal TKPA cenderung berjumlah lebih banyak dari TKD, namun pembobotan penilaiannya malah lebih besar TKD lho.” username=”salmanedukasi”]

Bobot penilaian TKPA adalah 30 %. Sedangkan bobot penilaian TKD adalah 70%.

Langkah – langkah menghitung passing grade PTN adalah sebagai berikut :

  1. Hitung nilai TKPA : ((jumlah soal benar x 4 ) – (jumlah soal salah)) : (4 x total soal TKPA)) x 100%
  2. Hitung nilai TKD :  ((jumlah soal benar x 4) – (jumlah soal salah)) : (4 x total soal TKD)) x 100%

 

Passing grade = (30% dari nilai TKPA + 70% dari nilai TBSP) / 100

 

CONTOH :

1) Hari pertama saat ujian TKPA), Agus menjawab 30 Soal SBMPTN dengan benar dan 30 soal dengan salah, dan 30 soal tidak dijawabnya.

Cara menghitungnya :

(30×4) – (30×1) x 100 / (90 x 4) = 25

30% dari 25 = 7,5

2) Hari kedua , Eko menjawab 60 Soal SBMPTN dengan benar dan 10 soal dengan salah, dan 20 soal tidak dijawabnya.

Cara menghitungnya:

(60×4) – (10×1) x 100 / (90 x 4) = 63,9 ~ 64

70% dari 64 = 44,8 ~ 45

Passing grade Eko adalah:

(7, 5+ 45) / 100
= 52,5 / 100
= 52.5%

Jadi Passing Grade Agus pada SBMPTN adalah 52,5%

Banner blog passing grade
Klik gambar

 

2. Passing grade PTN tidak dikeluarkan resmi oleh universitas yang bersangkutan

Salman duga adalah bimbel yang mempopulerkan passing grade kepada para pelajarnya. Awalnya mungkin passing grade ini dikeluarkan sebagai acuan para pelajar dalam memilih jurusan di SBMPTN.

Kemungkinan besar, passing grade ini dihasilkan dari perhitungan yang dilakukan oleh tim riset manajemen mereka. Bisa melalui trend jurusan dan kampus terkait juga faktor – faktor lain.

Nah, jadi jangan heran kalau pada bimbel yang berbeda kamu dapatkan informasi passing grade yang berbeda pula.

Walaupun tentu kisaran dan urutannya tidak akan jauh berbeda. Misalnya, passing grade yang dikurasi oleh Bimbel Salman ini .

Jadi, yang perlu kamu perhatikan : jadikan passing grade sebagai tolak ukur pembelajaran mu saja ya.

Kalau soal kelulusan sih keputusan utamanya ada pada panitia. Ditentukan berdasarkan nilai hasil ujian kamu dan kuota jurusan yang kamu tuju.

 

3. Jurusan dengan passing grade PTN rendah bukan berarti jurusan yang mudah !

Nah, ini juga banyak peserta SBMPTN sering salah kaprah nih.

Jadi, balik lagi ke persoalan sumber data si passing grade, pengurutan dari passing grade tidak mutlak pengurutan jurusan dari sulit ke mudah.

Jadi, jangan heran jika ada teman atau kakak kelas mu yang tidak masuk ke suatu jurusan yang dikiranya mudah karena passing gradenya ( dikiranya ) rendah. Yang punya data asli kan universitas bersangkutan ?

Apalagi jika banyak orang berpikiran seperti dia, berarti jurusan itu akan begitu tinggi dong kompetisinya ? Belum lagi mempertimbangkan kuota yang diterima. Kamu perlu tahu juga nih.

Bagaimana mengetahui kuota jurusan yang mau kita masuki ?

Nah, ini kamu harus aktif. Karena ga semua kampus aktif mencantumkan kuota jurusan yang ada di website atau brosur mereka. Kamu bisa bertanya ke bagian akademis masing – masing jurusan atau fakultas.

banner supercamp sbmptn
Klik gambar

 

4. Jurusan dengan passing grade PTN rendah bukan berarti jurusan yang ” tidak bagus “

Ini perkara mindset kebanyakan dari kita sih…

Misal ya, ini misal lho. Maaaf banged kalau ada yang merasa tersinggung. Jurusan Sastra Jawa.

Kok ada ya orang nyinyir sama teman yang mau masuk jurusan Sastra Jawa ? Memang kalau mau jadi mahasiswa Sastra Jawa kenapa ?

Memang mahasiswa Sastra Jawa ga pinter ? Memang pekerjaan nya susah ?

Itu memang stereotype kita sih. Mindset yang kayak gini harus kita ubah sama – sama.

Pertama, setiap orang bebas menentukan mau jadi apa. Bebas menentukan jalan hidupnya. Orang yang sudah seperti ini kan sudah punya rencana hidup ?

Nah, terus kalau rencana hidupnya termasuk menjadi mahasiswa Sastra Jawa gimana ?

Lagipula, bekerja atau berkarir seperti apa kita tidak mutlak ditentukan oleh jurusan yang kita jalani di kampus kok. Sudah banyak para figur yang membuktikannya.

Dan jangan heran kalau nanti misal anak Sastra Jawa punya staff anak Hubungan Internasional misalnya. Apapun variasinya Salman yakin di dunia ini ada.

Tapi, kalau bekerja searah dengan jurusan yang diambil ? Ya itu juga bagus. Semua sah – sah saja selama tidak merugikan orang lain kan ?

Lagipula, keberagaman yang ada di masyarakat yang memang kita butuhkan. Membuat masyarakat bisa berperan seperti seharusnya kan ?

 

Passing grade PTN merupakan informasi yang penting kamu miliki. Namun, alangkah baiknya kamu juga mawas dan bijak dalam membaca informasi tersebut ya 🙂

Yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa tekun belajar dan berlatih soal. Insya Allah kamu akan sukses di SBMPTN maupun ujian mandiri.