Iya. Penting ga sih ? Masa kita harus tahu sejarah SBMPTN juga ?
Jadi, sebelum bernama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dia pernah pakai beberapa nama lho. Misalnya, sebelum SBMPTN, jalur ujian tulis ini namanya SNMPTN.
Hah ? SNMPTN ? Jalur undangan itu ?
Iya, jadi SBMPTN alias ujian tulis itu sebelumnya bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sebelum akhirnya ada pemisahan karena SNMPTN menjadi jalur undangan dengan seleksi nilai rapot.
Seperti yang kamu ketahui, akhirnya SNMPTN jadi jalur penerimaan dengan mekanisme seleksi nilai rapot semester 1 – 5 SMA atau sederajat. Dan SBMPTN jadi jalur utama penerimaan mahasiswa karena kuotanya yang lebih banyak.
Sebelum SNMPTN, apa dong nama dari SBMPTN ?
Balik jauh ke belakang sebentar yuk agar pengenalan kita tentang sejarah SBMPTN lengkap. Kita balik ke zaman mama – papa kamu dulu.
Jadi, awal mula banged, cuma ada lima perguruan tinggi negeri yang diikutkan seleksi nasional. Kelima kampus tersebut dapat dipilih pada ujian yang awalnya disebut SKALU (Sekretariat Kerja sama antar Lima Universitas). SKALU diadain tahun 1976.
Perguruan tinggi negeri (PTN) yang terlibat dalam program rintisan itu adalah
- Universitas Indonesia di Jakarta,
- Institut Pertanian Bogor,
- Institut Teknologi Bandung,
- Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta,
- dan Universitas Airlangga di Surabaya.
Pada tahun 1977, sistem SKALU diperbaiki dengan mengharuskan calon mahasiswa memilih jurusan, tidak hanya memilih kampus yang diinginkan. Atas pertimbangan jumlah PTN, standar dan lokasi, pada 1979 sistem ini dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak PTN. Kampus – kampus itu kemudian dibagi ke dalam tiga kategori.
Kategori pertama di beri nama Proyek Perintis 1 yang melibatkan 10 perguruan tinggi lebih dikenal dengan nama SKASU (Sekretariat Kerja sama Antar Sepuluh Universitas) , yaitu
- Universitas Indonesia di Jakarta,
- Institut Pertanian Bogor,
- Institut Teknologi Bandung,
- Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta,
- Universitas Airlangga di Surabaya,
- Universitas Padjadjaran di Bandung,
- Universitas Diponegoro Semarang,
- Universitas Brawijaya Malang,
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
- dan Universitas Sumatera Utara di Medan.
Dalam sistem ini, mahasiswa diizinkan memilih tiga program studi di tiga perguruan tinggi.
Wah. Ternyata sejarah SBMPTN begitu ya. Terus, kapan jadi SBMPTN nya ?
Sabar ya. Cerita sejarah SBMPTN masih berlanjut nih.
Setelah Perintis 1, tiga kampus yaitu IPB, UI, ITB, dan UGM menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru tanpa ujian yang dikenal dengan nama Proyek Perintis 2.
Sementara itu, 23 perguruan tinggi negeri lainnya mengembangkan sistem yang mirip Proyek Perintis 1 dengan nama Proyek Perintis 3.
Nah, pada saat yang sama, 10 IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) mengembangkan sistem penerimaan dengan nama Proyek Perintis 4. IKIP Jakarta mungkin sekarang kamu kenal dengan nama Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Tahun 1983, Depdikbud memutuskan mengadopsi sistem Proyek Perintis 1 dan 2 secara nasional dan menghapus Proyek Perintis 3 dan 4.
Sistem baru ini melibatkan semua perguruan tinggi negeri dan dikenal sebagai Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), sedangkan sistem penerimaan tanpa ujian dikenal dengan nama Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Tuh, jadi memang sudah cukup lama penerimaan calon mahasiswa tanpa ujian itu ya.
Tahun 1989, PMDK dihapus dan Sipenmaru berubah menjadi Ujian Masuk Pergutuan Tinggi Negeri.
Ternyata sejarahnya ribet juga ya …. ?
Selain sejarahnya yang ribet, sistem penerimaan seperti ini konon juga menyebabkan bisnis bimbel menjamur lho.
Sistem penerimaan mahasiswa baru UMPTN bertahan hingga 2001, menyusul keluarnya SK Mendiknas No 173/U/2001 dan berubah nama menjadi SPMB. SPMB sendiri adalah singkatan dari Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru.